Mendung sore itu, tak menyurutkan inginku mengunjungi salah satu tempat terindah bumi tanadoang. Tujuan kali ini adalah desa Barugayya yang jaraknya 10 km ke arah utara kota benteng, katanya sih disana terdapat dermaga kayu tua dan pantai yang indah. Dengan agak sedikit terburu-buru saya mulai berangkat karena takut melewatkan keindahan pemandangannya terlebih saat matahari terbenam ditemani kamera dan motor butut kesayanganku yang selalu setia menemani. "Ah, semoga disana cuaca tidak mendung seperti di benteng",kataku dalam hati. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit saya sudah sampai di desa barugayya dan langsung menuju pinggir pantai dimana tempat dermaga tua itu berada dan kali ini saya beruntung karena cuaca agak lebih cerah di banding cuaca di kota benteng. Dengan sedikit adatasi dan pengenalan lapangan (cieehh), yahh setidaknya itulah kebiasaan saya saat mengunjungi tempat yang baru sebelum mengabadikannya dengan kamera. "Tak ada yang spesial dari tempat ini, biasa-biasa saja". Sebenarnya sih saya sedikit sedikit menyesal datang ke sini karena menurutku tempat ini yaah memang biasa-biasa saja. Ya sudah, kumasukkan kameraku kembali kedalam tas dan duduk di ujung dermaga, menyaksikan bocah-bocah kecil telanjang bermain di bibir pantai, sesekali ada perahu nelayan yang lewat.
Tak lama kemudian matahari mulai sedikit terbenam, perahu-perahu nelayan mulai menepi dan tanpa aku menyadarinya, ternyata saat inilah tempat ini mulai menampakkan keindahannya. Langit senja dengan warnanya yang khas. Orange,Kuning,merah,cyan,biru,magenta yang terbias ke awan putih dan refleksi pada air laut yang berwarna biru tenang. Lekas kukeluarkan kameraku dan kuabadikan semua moment yang begitu indah kala senja itu. Teringat kata seorang sahabat yang setauku amat suka dengan langit senja,"Andai kau ada disini bersamaku menyaksikannya"..
dermaga barugayya kala senja |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar