Gunung Bawakaraeng berdiri dengan ketinggian 2.830m d.p.l, dan berada
pada posisi 119°56′40″ BT dan 05°19′01″ LS. dan suhu minimum adalah
sekitar 17°C hingga maksimum 25°C. Hutan gunung ini didominasi oleh
vegetasi hutan dataran rendah, hutan pengunungan bawah dan hutan
pegunungan atas. Tumbuhan yang banyak ditemui diantaranya Jenis pinus,
anggrek, edelweis, paku-pakuan, pandan, cengkeh, santigi, rotan, lumut
kerak dan lain sebagainya. Sedangkan untuk jenis fauna yang bisa ditemui
antara lain, Anoa, babi hutan, burung pengisap madu, burung coklat
paruh panjang dan lainnya. Gunung ini merupakan darah tangkapan air
untuk Kabupaten Gowa, Makassar dan Sinjai. Juga merupakan hulu sungai
Jene’ berang. Serta merupakan Kawasan Hutan Wisata. Gunung ini juga
termasuk kedalam kawasan Hutan Lindung Lompobatang. Gunung Bawakaraeng
yg menurut masyarakat sekitar punya arti Bawa = Mulut dan karaeng =
Tuhan, kalau diartikan menjadi Gunung Bawakaraeng = Gunung Mulut Tuhan,
termasuk kedalam wilayah kawasan Hutan Lindung Lompobatang. Pada bulan
menjelang Idhul Adha, Gunung ini menurut penduduk akan menjadi sangat
ramai, karena sebagian kecil masyarakat di kabupaten Gowa percaya, kalau
mendaki Gunung bawakaraeng, sama dengan melakukan perjalanan ke Tanah
Suci, jadilah istilah Haji Bawakaraeng. Gunung Bawakaraeng yg posisinya
sangat dekat dengan laut, juga pada malam hari kota Makassar terlihat
begitu indah dari puncak bawakaraeng, ternyata gunung ini menyimpan
banyak misteri, dan banyak juga legenda Mistis yg melekat di gunung ini.
Dibalik
itu, sebagai gunung yg paling sering dikunjungi dan pada bulan – bulan
di musim penghujan, kondisi cuaca di gunung ini menjadi sangat buruk dan
sering terjadi badai di pegunungan lompobatang. Waktu kunjungan terbaik
biasanya di anjurkan pada bulan Mei – September, karena pada bulan
tersebut cuaca lumayan baik dan pemandangan alam akan begitu terlihat
indah. Gunung ini hanya berjarak 75 km dari Kota Makassar dan menjadikan
gunung favorites bagi pendaki di Kota Makassar dan sekitarnya.
Rute Pendakian
Secara
Geografis, Gunung Bawakaraeng terletak di Kabupaten Gowa, akan tetapi
pencapaian menuju puncak gunung ini dapat dilakukan dari dua jalur
yaitu, jalur Lembanna yang juga terletak di kabupaten Gowa. Dan jalur
satunya adalah jalur Tassoso’ yang terletak di Kabupaten Sinjai.
JALUR LEMBANNA
Lembanna
terletak disebelah Utara Laut puncak Bawakaraeng. Daerah ini juga
berada tepat dikaki gunung Bawakaraeng dengan ketinggian 1.400m d.p.l,
pada posisi koordinat 119°54′18″ BT dan 05°15′15″ LS. Mata pencaharian
penduduknya adalah bertani. Curah hujan rata-rata adalah 2.034mm/tahun
dengan suhu udara minimum 15°C dan maksimum 20°C. umumnya penduduknya
ber etnik Makassar atau penduduk asli, dan umumnya rumahnya bersedia
digunakan untuk bermalam. Desa yg termasuk dalam kecamatan Tinggi
Moncong, kabupaten Gowa, lebih dikenal dengan daerah Wisata
Malino.Masyarakat desa Lembana ini sangat ramah dan bersahabat, banyak
pendaki yang menginap gratis di rumah penduduk sebelum mendaki, Tiap
akhir pekan tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh Pendaki yang ingin
mendaki gunung Bawakaraeng ataupun orang yang hanya sekedar santai
menikmati hari libur dikaki gunung Bawakaraeng. Urutan pencapaian dari
Makassar sebagai berikut:
Makassar–> Sungguminasa–> Malino–> Lembanna–> Puncak Gunung Bawakaraeng
Jika
datang dari Makassar atau dari Luar pulau sulawesi, naik angkutan Kota
menuju ke Terminal Gowa, atau bisa juga Turun di perempatan Sunggu
Minasa, Jalan arah ke Malino. Dari sini, Naik Angkutan Pedesaan jurusan
Malino, waktu tenpuh kurang lebih 2-3 jam perjalanan. Biasanya Sopir
angkutan sudah hafal, kalau ada pendaki yg akan mendaki Bawakaraeng,
Sopir Angkutan akan mengantar sampai ke Desa lembanna. Desa terakhir di
kaki gunung Bawakaraeng. Tariff per Orang Rp. 8000. para pendaki pada
umumnya bermalam terlebih dahulu di Desa lembanna, yg punya ketinggian
1400 Mdpl, baru keesokan paginya pendakian dimulai. Atau bisa juga
melakukan pendakian pada Malam hari.
Desa Lembanna
Pendakian
dimulai dari Desa Lembanna, medannya berupa perkebunan penduduk lalu
mulai masuk pintu Hutan Pinus dan untuk mencapai Pos 1 dibutuhkan waktu
1-2 jam perjalanan.
Pos 1
Dari Pos 1 yg ketinggian mencapai 1650
mdpl, pendakian terus landai hingga mencapai Pos 2, diperlukan waktu tak
lebih dari 1 jam perjalanan, disini tersedia mata air yg mengalir.
Pos 2
Perjalanan
belum terlalu mendaki, masih landai dan mulai masuk vegetasi hutan khas
sulawesi, waktu tempuh tak berbeda dengan dari Pos 1 ke Pos 2,
Pos 3
Di pos 3 juga tersedia mata air dan bisa mendirikan Tenda.
Pos 4
Pos
4 di tempuh dalam waktu lebih dari 1 Jam perjalanan dan perjalanan di
lanjut hingga Pos 5, di pos 5 terdapat mata air, hanya saja lumayan
jauh. Biasanya I Pos 5 digunakan untuk bermalam.
Pos 5
Dari Pos 5,
perjalanan mulai mendaki dan sepanjang perjalanan akan melewati
Pohon-pohon yg tumbang karena dari Pos 5 – 6, hutannya habis terbakar,
kalau mendaki malam hari sebaiknya berhati-hati, karena disini biasanya
pendaki sering tersasar, karena jalur tak begitu terlihat.
Pos 6
Ketika
tiba di Pos 6, perjalanan masih melalu hutan yg lumayan lebat,
perjalanan terus melandai dan mulai mendaki dan hutan mulai menghilang
berganti vegetasi hutan yg berbeda dan setelah 2 jam perjalanan, akan
tiba di Pos 7, yg punya ketinggian 2710 mdpl.
Pos 7
Di Pos 7 pemandangan sangat indah dan lumayan terbuka. Dipos 7 inilah yg sering terjadi badai.
Pos 8
Dari
Pos 7 menuju Pos 8, jalur mulai naik turun, di sepanjang jalur ini
terdapat 2 kuburan dan ada pula In-memoriam pendaki yg tewas, setelah
melewati 2 bukit yg punya ketinggian rata-rata 2700 mdpl, jalur akan
menurun dan Tiba di Pos 8, disini tersedia mata air, dan biasanya
pendaki bermalam disini baru keesokan paginya menuju puncak Bawakaraeng.
Pemandangan rumput savana dan puncak bawakaraeng terlihat dari pos 8
ini, suhu pada malam hari antara 8-10 derajat.
Pos 9
Setelah
melewati padang savana dan ada kebun edelweis maka akan Pos 9 di tempuh
kurang lebih 1 jam perjalanan, di pos 9 juga bisa digunakan untuk
mendirikan tenda.
Pos 10
Pos 10 adalah Puncak Bawakaraeng. Untuk
mencapai puncak bawakaraeng, tidak lah terlalu sulit, walaupun sedikit
mendaki. Setelah menempuh kurang lebih ½ jam perjalanan, maka akan tiba
di Puncak Bawakaraeng. Sebaiknya sebelum menuju puncak perhatian kondisi
alam di puncak, terkadang angin bertiup lumayan kencang.
Rute
alternative bisa juga menggunakan jalur lintas, yaitu melewati lembah
Rama, dari Pos 1 ada percabangan jalan, ambil jalur kanan dan tembuh di
Pos 8, jalur ini lumayan panjang dan melewati lembah yg lumayan luar,
bisa melihat Air Terjun Taka Palu yg punya ketinggian 50 meter. Rute
Alternative lintas LompoBatang, Pendakian bisa juga lintas ke Gunung
LompoBatang melalui puncak bawakaraeng dan Turun di Kabupaten Gowa,
menurut informasi dibutukan waktu 3 hari perjalanan.
JALUR TASSOSO
Dusun
Tassoso’ terletak disebelah Timur Laut puncak Gunung Bawakaraeng.
Daerah ini yang berda tepat dibawah kaki gunung ini dan berada pada
ketinggian 1.320m d.p.l, pada posisi koordinat 119°58′38″ BT dan
05°58′55″ LS. Mata pencaharian penduduknya adalah bertani. Curah hujan
rata-rata adalah 78.7mm/tahun dengan suhu udara minimum 15°C dan
maksimum 27°C. Urutan pencapaian dari Makassar sebagai berikut:
Makassar–> Sinjai Barat (Manipi)–> Gunung Perak (Tassoso)–> Puncak Gunung Bawakaraeng
Keadaan Puncak
Ketika
tiba dipuncak Bawakaraeng, pemandangan di puncak ini termasuk yg paling
bagus di sulawesi, tak heran setiap minggu gunung ini ramai di daki
oleh para pendaki yg umumnya datang dari Sulawesi selatan, juga dari
propinsi lainnya. Terdapat Sumur yg dikeramatkan oleh masyarakat,
biasanya mereka mengambil air dari sumur tersebut untuk di bawapulang,
juga terdapat batu yg biasa digunakan untuk sesajen. Luas puncaknya
kurang lebih 100 m2, pemandangan Laut dan Kota Makassar di arah barat,
di arah Timur Awan terlihat tebal dan terdiam menggumpal, di arah
selatan terlihat Gunung Bulusaraeng dan arah selatan, adalah Gunung
LompoBatang 2871 mdpl, bisa dilintasi lewat Gunung Bawakaraeng. Waktu
tempuh untuk pendakian Gunung Bawakaraeng, kalau dirata-rata dari Desa
Terakhir kira-kira 6 – 8 jam perjalanan.