Foto saya
Benteng, Sulawesi selatan, Indonesia
KIPAS Bulo Batti' ( Komunitas Pencinta Alam dan Seni Budaya Selayar )

Minggu, 20 Oktober 2013

Gunung Bulusaraung



Gunung Bulusaraung merupakan salah satu Gunung yang terdapat di Sulawesi Selatan lokasinya berada diantara Kota Kabupaten Pangkep dan Kabupaten. Maros , tepatnya di Kecamatan Balocci Desa Tompobulu dengan ketinggian gunung mencapai 1.260 Mpdl. 
Gunung Bulusaraung ini juga termaksud salah satu Gunung di Sulawesi Selatan yang banyak dikunjungi baik itu oleh wisatawan luar Sulawesi Selatan maupun para Pendaki Gunung. Untuk menuju ke puncak gunung hanya perlu menempuh jarak sekitar 3-4 jam dari  pemberhentian terakhir atau biasanya disebut POS 0 didesa Tompobulu.
Gunung yang memiliki ketinggian 1.200 Mdpl ini walapun tidak termaksud Salah satu Gunung tertinggi di Sulawesi Selatan Tetapi memiliki Jalur yang cukup menantang serta sedikit extrem apalagi saat musim hujan pastinya agak kesulitan untuk menempuh jalur sesuai waktu yang ditentukan apalgi buat Pendaki atau wisatawan yang mendaki ke Gunung Bulusaraung untuk pertama kalinya. Tetapi walapun jalurnya sedikit sulit tetapi ada bebera Pos / Tempat peristirahatan sejenak yang memiliki Pemandangan yang sangat Indah dan sayang untuk dilewatkan, sehingga dapat mengobati rasa lelah dalam perjalanan. selain itu di Gunung Bulusaraung juga terdapat beberapa species  Flora dan Fauna diantaranya Tumbuhan Rotan, Kemiri, Kelapa Serta Beberapa Tumbuhan warga yang sengaja ditanam di gunung tersebut, Kera hitam (maccaca maura)  Kupu – kupu (triodes holiptron),  Musang (macrogolidia masenbraiki). dll.

Pada pendakian Gunung Bulusaraung pendaki melewati 9 Pos peristrahat sementara, jarak dari Pos ke Pos hanya membutuhkan waktu 15-30 Menit.
Biasanya Para Pendaki jika ingin Menginap di Gunung ini biasa membuat BaseCamb di Pos 9 karena jarak dari Pos 9 / Pos terakhir sebelum Puncak hanya membutuhkan waktu 20 Menit untuk sampe kePuncak Gunung Bulusaraung dengan melalui Jalur sisi Gunung yang cukup Terjal dan Bebatuan Lepas,Puncak Gunung ditandai dengan  adanya Pemancar Radio Milik BTNBB dan tentunya Tugu atau biasanya disebut TREANGGULASI oleh Para Pendaki Gunung.

Gunung Lompobattang

Kondisi/ Vegetasi

1000-1500 Mdpl : Hutan Pinus, Perkebunan Rakyat
1500-2000 Mdpl : Hutan Produksi
2000-2500 Mdpl : Hutan Primer
2500-2871 Mdpl : Bebatuan

Kondisi Fauna

Sudah amat jarang ditemui kecuali babi hutan dan burung-burung.

Administrasi

Kecamatan : Tompo Bulu
Kabupaten : Goa
Propinsi : Sulawesi Selatan
Perijinan : Kepala Dusun Lembang Bune

Gunung Lompobattang terletak pada koordinat geografisnya adalah 119°56'13? BT - 05°21'25? LS, yang berada pada arah selatan dari Makassar. Lompobattang berarti ” Perut Buncit “. Berdiri tegak dengan ketinggian 2.870m d.p.l suhu minimumnya adalah sekitar 15°C dan maksimumnya sekitar 27°C. Luas gunung ini adalah 82.77 km2. Orang yang pertama mendaki guung ini adalah seorang pendaki berasal dari Inggris bernama James Brooke pada tahun 1840 James Brooke akhirnya menjadi Raja Serawak (Sumber Ekologi Sulawesi). Hutan gunung Lompobattang termasuk dalam vegetasi hutan pegunungan bawah dan hutan pegunungan Atas. Tumbuhan yang banyak ditemui adalah jenis Podocarpos (konifer Asli), Arega sp. Pohon Mapel (Acercaesicum), Rotan, Paku Tiang, Paku Besar, Lantana camara verb, Tahi angin (Usnea/Lumut kerak/Lychenes), Azalea (Rhododendron), Arbei (Morus alba), Gaultheria celebica, Gaultheria viridifloria, Buni (diplycosi / berbau seperti gandapura), Lumut Aerobryum, Edelweis (andaphaus javanicum), dan sebagainya. Sedangkan faunanya adalah Anoa (Bulbalus depressicrnius), babi hutan, babi rusa, burung coklat paruh panjang, elang sulawesi dan semut Crematosaster.

Air dapat diperoleh antara lain di :

Dusun Lembang Bu’ne (desa terakhir)
Pos II di ketinggian 1.378m d.p.l
Pos III di ketinggian 1.532m d.p.l
Pos IX di ketinggian 2.750m d.p.l
Desa Lembang Lowe (1.750m d.p.l)
Desa Lengkese (1.113m d.p.l)


Rute Pendakian
Secara Geografis, Gunung Lompobattang terletak di Kabupaten Gowa Kecamatan Tompobulu, akan tetapi pencapaian menuju puncak gunung ini dapat dilakukan dari dua jalur yaitu, jalur Lembang Bu’ne yang dapat dicapai melalui Malakaji via Kabupaten Jeneponto. Dan jalur satunya adalah jalur Lengkese/Malino yang terletak di kabupaten Gowa.

JALUR LEMBANG BU’NE
Dusun Lembang Bu’ne terletak disebelah Barat Daya puncak Gunung Lompobattang. Daerah ini berada tepat dibawah kaki gunung ini, yang berada pada ketinggian 1.320m d.p.l, posisi koordinat 119°53'42? BT dan 05°24'20? LS, mata pencarian penduduknya adalah bertani. Curah hujan rata-rata adalah 78.7 mm dengan suhu udara minimum 15°C dan maksimum 21°C. Kemiringan jalan setapak dari Lembang Bu’ne menuju puncak Lompobattang bervariasi antara 0° - 84 °. Urutan pencapaiannya dari Makassar sebagai berikut:

JALUR LENGKESE
Lengkese terletak disebelah Barat puncak Gunung Lompobattang. Daerah yang berada tepat dibawah kaki Gunung ini berada diketinggian 1.995m d.p.l dengan posisi koordinat 119°53'20? BT dan 05°18'10? LS. Mata pencaharian penduduknya adalah bertani dan curah hujannya rata-rata 78.7mm / tahun dengan suhu udara minimum 15°C dan maksimum 21°C. Kemiringan jalan setapak dari Lengkese menuju puncak Lompobattang bervariasi antara 0° - 90°. Urutan pencapaian dari Makassar sebagai berikut:

Lokasi yang paling baik untuk mendirikan tenda adalah:

Pos II (1.378m d.p.l)
Pos IX (2.750m d.p.l)
Pos Lembang Lowe (1.750m d.p.l)
Lengkese (1.113m d.p.l)


Tempat Menarik

Ada beberapa tempat menarik yang bisa dikunjungi disekitar gunung ini antar lain:
Air terjun di wilayah Lembang Bu’ne yang berada di ketinggian 1.314m d.p.l. Air terjun ini mempunyai tinggi 50 meter dan dapat dijakau dengan jalan kaki. Di wilyah Lengkese juga bisa ditemui air terjun bertingkat tiga dengan tinggi 100 meter, dan terletak pada ketinggian 1.113 Mdpl dan dapat dicapai dengan jalan kaki.

Puncak Para Raja ( Bawakaraeng )

Gunung Bawakaraeng berdiri dengan ketinggian 2.830m d.p.l, dan berada pada posisi 119°56′40″ BT dan 05°19′01″ LS. dan suhu minimum adalah sekitar 17°C hingga maksimum 25°C. Hutan gunung ini didominasi oleh vegetasi hutan dataran rendah, hutan pengunungan bawah dan hutan pegunungan atas. Tumbuhan yang banyak ditemui diantaranya Jenis pinus, anggrek, edelweis, paku-pakuan, pandan, cengkeh, santigi, rotan, lumut kerak dan lain sebagainya. Sedangkan untuk jenis fauna yang bisa ditemui antara lain, Anoa, babi hutan, burung pengisap madu, burung coklat paruh panjang dan lainnya. Gunung ini merupakan darah tangkapan air untuk Kabupaten Gowa, Makassar dan Sinjai. Juga merupakan hulu sungai Jene’ berang. Serta merupakan Kawasan Hutan Wisata. Gunung ini juga termasuk kedalam kawasan Hutan Lindung Lompobatang. Gunung Bawakaraeng yg menurut masyarakat sekitar punya arti Bawa = Mulut dan karaeng = Tuhan, kalau diartikan menjadi Gunung Bawakaraeng = Gunung Mulut Tuhan, termasuk kedalam wilayah kawasan Hutan Lindung Lompobatang. Pada bulan menjelang Idhul Adha, Gunung ini menurut penduduk akan menjadi sangat ramai, karena sebagian kecil masyarakat di kabupaten Gowa percaya, kalau mendaki Gunung bawakaraeng, sama dengan melakukan perjalanan ke Tanah Suci, jadilah istilah Haji Bawakaraeng. Gunung Bawakaraeng yg posisinya sangat dekat dengan laut, juga pada malam hari kota Makassar terlihat begitu indah dari puncak bawakaraeng, ternyata gunung ini menyimpan banyak misteri, dan banyak juga legenda Mistis yg melekat di gunung ini.
Dibalik itu, sebagai gunung yg paling sering dikunjungi dan pada bulan – bulan di musim penghujan, kondisi cuaca di gunung ini menjadi sangat buruk dan sering terjadi badai di pegunungan lompobatang. Waktu kunjungan terbaik biasanya di anjurkan pada bulan Mei – September, karena pada bulan tersebut cuaca lumayan baik dan pemandangan alam akan begitu terlihat indah. Gunung ini hanya berjarak 75 km dari Kota Makassar dan menjadikan gunung favorites bagi pendaki di Kota Makassar dan sekitarnya.
Rute Pendakian
Secara Geografis, Gunung Bawakaraeng terletak di Kabupaten Gowa, akan tetapi pencapaian menuju puncak gunung ini dapat dilakukan dari dua jalur yaitu, jalur Lembanna yang juga terletak di kabupaten Gowa. Dan jalur satunya adalah jalur Tassoso’ yang terletak di Kabupaten Sinjai.

JALUR LEMBANNA
Lembanna terletak disebelah Utara Laut puncak Bawakaraeng. Daerah ini juga berada tepat dikaki gunung Bawakaraeng dengan ketinggian 1.400m d.p.l, pada posisi koordinat 119°54′18″ BT dan 05°15′15″ LS. Mata pencaharian penduduknya adalah bertani. Curah hujan rata-rata adalah 2.034mm/tahun dengan suhu udara minimum 15°C dan maksimum 20°C. umumnya penduduknya ber etnik Makassar atau penduduk asli, dan umumnya rumahnya bersedia digunakan untuk bermalam. Desa yg termasuk dalam kecamatan Tinggi Moncong, kabupaten Gowa, lebih dikenal dengan daerah Wisata Malino.Masyarakat desa Lembana ini sangat ramah dan bersahabat, banyak pendaki yang menginap gratis di rumah penduduk sebelum mendaki, Tiap akhir pekan tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh Pendaki yang ingin mendaki gunung Bawakaraeng ataupun orang yang hanya sekedar santai menikmati hari libur dikaki gunung Bawakaraeng. Urutan pencapaian dari Makassar sebagai berikut:
Makassar–> Sungguminasa–> Malino–> Lembanna–> Puncak Gunung Bawakaraeng
Jika datang dari Makassar atau dari Luar pulau sulawesi, naik angkutan Kota menuju ke Terminal Gowa, atau bisa juga Turun di perempatan Sunggu Minasa, Jalan arah ke Malino. Dari sini, Naik Angkutan Pedesaan jurusan Malino, waktu tenpuh kurang lebih 2-3 jam perjalanan. Biasanya Sopir angkutan sudah hafal, kalau ada pendaki yg akan mendaki Bawakaraeng, Sopir Angkutan akan mengantar sampai ke Desa lembanna. Desa terakhir di kaki gunung Bawakaraeng. Tariff per Orang Rp. 8000. para pendaki pada umumnya bermalam terlebih dahulu di Desa lembanna, yg punya ketinggian 1400 Mdpl, baru keesokan paginya pendakian dimulai. Atau bisa juga melakukan pendakian pada Malam hari.

Desa Lembanna
Pendakian dimulai dari Desa Lembanna, medannya berupa perkebunan penduduk lalu mulai masuk pintu Hutan Pinus dan untuk mencapai Pos 1 dibutuhkan waktu 1-2 jam perjalanan.
Pos 1
Dari Pos 1 yg ketinggian mencapai 1650 mdpl, pendakian terus landai hingga mencapai Pos 2, diperlukan waktu tak lebih dari 1 jam perjalanan, disini tersedia mata air yg mengalir.
Pos 2
Perjalanan belum terlalu mendaki, masih landai dan mulai masuk vegetasi hutan khas sulawesi, waktu tempuh tak berbeda dengan dari Pos 1 ke Pos 2,
Pos 3
Di pos 3 juga tersedia mata air dan bisa mendirikan Tenda.
Pos 4
Pos 4 di tempuh dalam waktu lebih dari 1 Jam perjalanan dan perjalanan di lanjut hingga Pos 5, di pos 5 terdapat mata air, hanya saja lumayan jauh. Biasanya I Pos 5 digunakan untuk bermalam.
Pos 5
Dari Pos 5, perjalanan mulai mendaki dan sepanjang perjalanan akan melewati Pohon-pohon yg tumbang karena dari Pos 5 – 6, hutannya habis terbakar, kalau mendaki malam hari sebaiknya berhati-hati, karena disini biasanya pendaki sering tersasar, karena jalur tak begitu terlihat.
Pos 6
Ketika tiba di Pos 6, perjalanan masih melalu hutan yg lumayan lebat, perjalanan terus melandai dan mulai mendaki dan hutan mulai menghilang berganti vegetasi hutan yg berbeda dan setelah 2 jam perjalanan, akan tiba di Pos 7, yg punya ketinggian 2710 mdpl.
Pos 7
Di Pos 7 pemandangan sangat indah dan lumayan terbuka. Dipos 7 inilah yg sering terjadi badai.
Pos 8
Dari Pos 7 menuju Pos 8, jalur mulai naik turun, di sepanjang jalur ini terdapat 2 kuburan dan ada pula In-memoriam pendaki yg tewas, setelah melewati 2 bukit yg punya ketinggian rata-rata 2700 mdpl, jalur akan menurun dan Tiba di Pos 8, disini tersedia mata air, dan biasanya pendaki bermalam disini baru keesokan paginya menuju puncak Bawakaraeng. Pemandangan rumput savana dan puncak bawakaraeng terlihat dari pos 8 ini, suhu pada malam hari antara 8-10 derajat.
Pos 9
Setelah melewati padang savana dan ada kebun edelweis maka akan Pos 9 di tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan, di pos 9 juga bisa digunakan untuk mendirikan tenda.
Pos 10
Pos 10 adalah Puncak Bawakaraeng. Untuk mencapai puncak bawakaraeng, tidak lah terlalu sulit, walaupun sedikit mendaki. Setelah menempuh kurang lebih ½ jam perjalanan, maka akan tiba di Puncak Bawakaraeng. Sebaiknya sebelum menuju puncak perhatian kondisi alam di puncak, terkadang angin bertiup lumayan kencang.
Rute alternative bisa juga menggunakan jalur lintas, yaitu melewati lembah Rama, dari Pos 1 ada percabangan jalan, ambil jalur kanan dan tembuh di Pos 8, jalur ini lumayan panjang dan melewati lembah yg lumayan luar, bisa melihat Air Terjun Taka Palu yg punya ketinggian 50 meter. Rute Alternative lintas LompoBatang, Pendakian bisa juga lintas ke Gunung LompoBatang melalui puncak bawakaraeng dan Turun di Kabupaten Gowa, menurut informasi dibutukan waktu 3 hari perjalanan.

JALUR TASSOSO
Dusun Tassoso’ terletak disebelah Timur Laut puncak Gunung Bawakaraeng. Daerah ini yang berda tepat dibawah kaki gunung ini dan berada pada ketinggian 1.320m d.p.l, pada posisi koordinat 119°58′38″ BT dan 05°58′55″ LS. Mata pencaharian penduduknya adalah bertani. Curah hujan rata-rata adalah 78.7mm/tahun dengan suhu udara minimum 15°C dan maksimum 27°C. Urutan pencapaian dari Makassar sebagai berikut:
Makassar–> Sinjai Barat (Manipi)–> Gunung Perak (Tassoso)–> Puncak Gunung Bawakaraeng
 
Keadaan Puncak
Ketika tiba dipuncak Bawakaraeng, pemandangan di puncak ini termasuk yg paling bagus di sulawesi, tak heran setiap minggu gunung ini ramai di daki oleh para pendaki yg umumnya datang dari Sulawesi selatan, juga dari propinsi lainnya. Terdapat Sumur yg dikeramatkan oleh masyarakat, biasanya mereka mengambil air dari sumur tersebut untuk di bawapulang, juga terdapat batu yg biasa digunakan untuk sesajen. Luas puncaknya kurang lebih 100 m2, pemandangan Laut dan Kota Makassar di arah barat, di arah Timur Awan terlihat tebal dan terdiam menggumpal, di arah selatan terlihat Gunung Bulusaraeng dan arah selatan, adalah Gunung LompoBatang 2871 mdpl, bisa dilintasi lewat Gunung Bawakaraeng. Waktu tempuh untuk pendakian Gunung Bawakaraeng, kalau dirata-rata dari Desa Terakhir kira-kira 6 – 8 jam perjalanan.